Selasa, 07 April 2009

Uang Kelainan Cetak / Mistprint.




BLOG INI SUDAH TIDAK AKTIF LAGI
Kini saya sudah tidak menjual uang kuno. Namun kali ini saya menawarkan


beberapa jenis barang antik kepada anda. Alamat :

http://vandermol.blogspot.com/




______________________________________________________________








Uang kelalaian cetak juga termasuk kedalam jenis koleksi numismatik yang berharga tergantung besar kecilnya kelainan. Berikut uang-uang salah cetak yang termasuk kelainan cetak tingkat tinggi (extreme mistprint).

5.000 rupiah 1992



Bandingkan keduanya,
printing pada uang atas belum sempurna.
Rp 100.000,-




Ada yang terlalu tebal, tintapun tembus tebal ke belakang.



(gambar menyusul besok)
Rp 550.000,-




10.000 rupiah 1992, mistprint bagian belakang.



Kenapa bisa begini, ya?
Sepertinya warna yang lainnya lupa tercetak. Rp 200.000,-


Uang RI Khusus Daerah

Disini saya menawarkan kepada anda beberapa uang kuno dengan jenis yang berbeda. Uang kuno yang saya tawarkan akan terus saya update bila mendapat jenis yang baru. Bila sekali saja anda pernah membeli di sini maka, untuk seterusnya alamat email anda akan saya simpan, dan saya akan mengirim email kepada anda bila terdapat jenis baru yang akan saya jual sebagai pelayanan pemberitahuan. Koleksi di sini dibagi 2 kelompok. Semua uang 10 rupiah yang saya jual ini memili kelainan berupa cetakan yang lebih tebal sehingga tulisan berukuran kecil sulit dibaca, sehingga uang ini bernilai tinggi(kecuali untuk yang bernomor seri pengganti X).Bila terdapat permintaan pembelian lebih dari satu lembar untuk uang ini dengan nomor seri yang berurutan antara nomor seri selembar uang dengan nomor seri lembar lainnya akan saya sediakan.
UNC, dengan warna kertas yang menua. Rp 30.000,-
25 Rupiah 1964 Eri Pekerja Tangan : Pengrajin Kain Sikek
Dicetak oleh P.N. Pertjetakan KebajoranIMP. pada tahun 1964. Bagian depan bergambar pemandai kain sikek Sumatera Utara. Dan dibagian belakang bergambar rumah tradisional Sumatera Utara yang dilukis oleh pelukis Junalies. Uang ini tidak memiliki tanda air, melainkan ada gambar Garuda Pancasila dibagian putih yang bukan tanda air.
25 rupiah 1964, UNC Rp60.000,-
100 Rupiah 1984 Seri Burung Dara Mahkota(Goura Victoria) Dicetak oleh Perum Percetakan Uang Imp. pada tahun 1984. Bagian depan bergambar burung dara mahkota, tercantum di sana bahasa latinnya Goura Victoria. Sedangkan di bagian belakang bergamabar Bendungan Tambang Asahan. Uang ini dilukis oleh pelukis uang Heru Soeroso. Water mark atau tanda air pada uang ini berupa lambang Garuda Pancasila. Uang 100 rupiah yang saya jual inipun memiliki kelainan, sehingga harga jual yang tinggi. Pada garis-garis dibelakang tulisan besar 100 terdapat yang terlalu tebal.
100 rupiah 1984, UNC dengan warna menua dibeberapa sisi. Rp20.000,-
Kalau yang dibawah ini adalah uang-uang milik seseorang yang ingin menjual uang kunonya. Anda bisa membelinya lewat saya. Khusus untuk uang-uang dibawah ini, foto-fotonya mungkin berukuran tidak sebesar aslinya (gambar diperkecil) karena gambar dan foto seadanya tergantung yang disediakan penjual. Bagi anda yang ingin menjual uang kuno dapat dipasang di halaman ini.
25 Gulden 1930 seri J.P. Coen Dikeluarkan oleh De javasche Bank pada 1 September 1930.
25 Gulden 1930 (G). Rp350.000,-
10 Gulden 1939 Seri Wayang. Seri-seri ini bergambar wayang orang, dikeluarkan pada tahun 1939.
10 gulden seri wayang 1939 (G), Rp270.000,-
10 Dan 25 Sen 1947 Seri Federal II Tahun 1947. Kedua pecahan ini berbeda dari seri-seri federal lainnya cetakan De Javasche bank karena tercantum kata INDONESIA untuk pertama kalinya. Uang-uang ini dikeluarkan tanggal 1 Desember 1947.
10 dan 25 sen (F), Rp140.000,-
Uang ORI (Oeang Republik Indonesia).
Yaitu uang-uang pertama yang dikeluarkan pemerintah Indonesia pada tahun 1945-1948. Uang-uang ORI sangatlah mudah dipalsukan, karena tidak memiliki pengaman yang memadai. Tanpa adanya benang pengaman, tanda air, apalagi detail-detail garis khusus. Makanya, pada uang ini selalu diberi tulisan-tulisan tentang undang-undang bagi barang siapa yang memalsukannya.
1 rupiah 1945 Uang kertas pertama yang dikeluarkan Pemerintah RI pada tanggal 17 Oktober 1945. Bernominal satu rupiah dengan gambar Ir.Soekarno. Walaupun uang ini dokeluarkan 2 bulan setelah hari kemerdekaan, namun dalam peredarannya jauh dari waktu terbitnya.
1 rupiah 1945 (VF), Rp150.000,-
5 Rupiah 1947 Salah satu dari uang ORI seri kedua.
ORI 5 rupiah 1947 (UNC dengan sedikit flek di atas), Rp125.000,-
100 Rupiah 1957 Seri Hewan. Bergambar tupai di bagian depan, dan bangunan istana dibagian belakang. Tidak tercantum tahun penerbitan seperti seri hewan nominal lainnya.
10 rupiah 1957 (VF), Rp150.000,-
25 Dan 100 Rupiah Tahun 1958 Seri Pekerja.
Semua pecahan mempunyai tanda air bergambar kepala banteng dan hanya mempunyai satu variasi nomor seri.
25 dan 100 rupiah 1958 (UNC/AU), Rp135.000,- untuk keduanya.
Uang RI Khusus Daerah-Daerah
Uang-uang yang tercantum nama suatu daerah, berarti uang tersebut hanya khusu beredar berdomisili di daerah tertentu saja. Uang-uang seperti ini memiliki harga tersendiri, karena jumlahnya tidak sebanyak uang biasa yang peredarannya ke seluruh Indonesia.
Uang Daerah Profinsi Sumatera 1947-1948 Untuk daerah Bukitinggi pada nominal terkecil yaitu 2 1/2 rupiah, dan 5 rupiah dikeluarkan pada tahun 1947. Sedangkan untuk nominal-nominal lain yang lebih besar seperti 10,25, dan 50 rupiah baru dikeluarkan setelah tahun 1948. Adapun di profinsi yang sama dikeluarkan lagi nominal yang lebih besar lagi yaitu 250 rupiah setelah tahun 1949 2 1/2 Rupiah 1947 Nominal uang darurat untuk Bukitinggi yang terkecil.
(gbr)
2 1/2 rupiah Sumatera 1947, Rp140.000,-
2,5 Dan 5 Rupiah 1948
2 1/2 dan 5 rupiah Sumatera 1948, Rp115.000,-
10 Rupiah 1948 Dikeluarkan menyusul pecahan sebelumnya dengan nominal 10 rupiah.
10 rupiah Sumatera 1948, Rp160.000,-
25 Rupiah 1948 Dikeluarkan menyusul pecahan sebelumnya dengan nominal 25 rupiah.
25 rupiah Sumatera 1948, Rp175.000,-
50 Rupiah 1948 Dikeluarkan menyusul pecahan sebelumnya dengan nominal 50 rupiah.
(gbr) 50 rupiah Sumatera 1948, Rp180.000,-
250 Rupiah 1949 Nominal uang darurat untu prifinsi Sumatera Utara yang terbesar. Walaupun pecahan yang lebih besar dari pecahan-pecahan sebelumnya, uang ini dicetak lebih sederhana dari desain uang pecahan yang lebih kecil.
(gbr) 250 rupiah Sumatera Utara 1949, Rp250.000,-
2 1/2 Rupiah Untuk Daerah Keresidenan Jambi 1947 Ini adalah kupon penukaran yang digunakan selayaknya uang kertas. Namun untuk ukuran uang darurat, kualitas cetak uang ini yang seperti ini juga sudah lumayan bagus.
2 setengah rupiah Jambi 1947, Rp100.000,-
50 Rupiah Untuk Daerah Keresidenan Lampung Utara 1949 Tepatnya daerah Kota Bumi. Digunakan sebagai uang darurat dari tanggal 17 April 1949. Pada gambar uang terlihat betul keterbatasan kualitas cetak uang. Kertasnya hanya dibuat dari kertas tulis bergaris yang lalu dicap dengan stempel bergambar uang. Pada sisi belakang uang ini dicap dengan stempel daerah.
50 rupiah Lampung Utara 1949, Rp430.000,-
1 Rupiah Untuk Daerah Cepu 1949 Uang ini adalah bon yang digunakan sebagai uang kertas di Cepu pada tanggal 17 Agustus 1949. Berbahan kertas sama seperti uang Lampung Utara, yaitu terbuat dari kertas tulis bergaris. Desain uang ini bergaya ilustrasi komik zaman dulu dengan gambar wajah seorang raksasa, ular naga, dan senjata arit. Pada salah satu kalimatnya, juga terdapat seruan "Hula!" khas daerah Cepu. Diduga uang ini memang didesain oleh seorang pembuat komik nasional jaman dulu di Cepu.
(gbr)
1 rupiah Cepu 1949, Rp550.000,-
150 Rupiah Untuk Daerah Palembang 1949 Merupakan nominal uang yang besar untuk ukuran masa era '40. Uang inipun hanya dicetak dengan cap stempel berbentuk uang.
150 rupiah Palembang, Rp180.000,-
Anda Memiliki Uang Kuno Untuk Dijual?
Blog saya ini pun dapat memuat koleksi-koleksi uang kuno anda. Bila anda ingin uang kiuno anda disertakan pada blog ini, silahkan kirim email ke Priz_KHFriends@yahoo.co.id . Sertakan data tentang nominal uang, tahun keluarannya, gambar dari uang hasil scan gambar (saya sarankan warna dasar di belakang uang berwarna hitam), dan penting pula tentang keadaan uang. Untuk mengetahui cara menggrading atau menentukan kualitas uang silahkan lihat pada halam entri [Grading, Kualitas Keadaan Uang]. Buat anda yang sebelumnya telah memiliki iklan sendiri juga dapat ditambahkan di sini. Sekedar menambah pemublikasian uang kuno anda agar lebih banyak dan lebih cepat mendapat pembeli. Pendapatan andapun tidak berkurang, sesuai dengan harga anda. (Apriza) Apriza Yutama : Priz_KHFriends@yahoo.co.id hp.(sms) : 081931140737(Priz).

Senin, 09 Februari 2009

Grading / Kualitas Keadaan Uang

Keadaan fisik suatu uang pasti juga menentukan harga uang tersebut. Berikut kelompok-kelompok dari kualitas uang yang dapat ditentukan :

UNC
(Uncirculated)
Keadaan sempurna. Semua sudut tajam, keadaan kertas kaku, tanpa tekukan, lipatan, dan robekan sdikitpun, maupun kecacatan lainnya.
AU (Almost Uncirculated)
Hampir sama dengan UNC, namun mungkin memiki lipatan pada salah satu ujung, maupun lipatan tipis di tengah.
EF atau XF (Extrmely Fine)
Keadaan kertas masih baik dan baru. Namun, memiliki maksimal 3 tekukan yang tipis, bila tekukan tajam maksimal 1 tekukan.
VF (Very Fine)
Uang yang sudah dipakai. Namun keadaan uang masih kaku, mungkin memili beberapa tekukan dan sedikit noda kotoran. Asalkan uang belum robek sedikitpun.
F (Fine)
Uang telah digunakan berkali-kali. Sehingga banyak dilipat dan terdapat beberapa tekukan dan lipatan. Uang pun sudah tidak kaku dan terdapat sedikit robek beberapa milimeter di pinggir yang tidak sampai masuk gambar. Tetapi, warna masih bagus dan tidak kusam.
VG (Very Good)
Uang sudah sering dipakai, kertaspun layu dan lemas. Ada sobekan disudut yang membuat sudut kertas tidak tajam lagi. Sobekan sedikit masuk ke gambar. Dibagian lipatan terdapat lubang atau sebekan kecil. Namun, robekan tersebut tidak sampai membuat ada bagian yang hilang. Kertas uang masih utuh.
G (Good)
Uang yang telah lama dipakai. Sehingga, selain kertas lemas warnapun memudar atau kusam. Berkali-kali dilipat membuat lipatan menjadi sobekan di bagian pinggir. Terdapat robekan yang membuat bagian kecil lepas dari uang.
Fair
Karena pemakaian yang sangat sering membuat uang kotor, kusam, dan layu. Robekan panjang yang membuat bagian besar hilang atau lepas dari uang.
Poor
Ada lubang besar, robekan uang yang membuat bagian besar hilang. Uang ditambal atau direkatkan karena terpisah, juga pernah ditrimming (dipotong) untuk menutupi kerusakan uang. Uang seperti ini bila dicampu ke koleksi uang lainnya dapat menurunkan nilai koleksi uang sehingga tidak layak dikoleksi. Kecuali bila uang hanya satu-satunya dimiliki karena sangat langka.

Kecacatan-kecacatan lain pada uang juga harus disebutkan, seperti: coretan (grafiti), bekas selotip, lem, dan perekat lainnya, stain atau noda karatan pada uang, lubang bekas disteples, bagian yang dipotong (trimming), disetrika, diberi cairan pembersih, dan ditambal yang membuat harga uang turun.

Harga pada katalog adalah harga untuk uang yang berkualitas UNC. Untuk yang selain UNC memiliki harga yang lebih rendah tergantung posisi kualitas uang tersebut. Walau demikian, sering pula harga uang kuno lebih mahal dari harga katalog walaupun keadaan uang tidak UNC. Harga katalog memang buka harga mati sama sekali. Namun bila kita ingin menjual, ada baiknya kita harus memberi harga yang wajar dan masuk akal. Pemberian harga yang berpuluh-puluh dan beratus-ratus kali lipat dari harga katalog membuat orang lain mengurungkan niatnya untuk menjadi seorang kolektor uang. (Apriza)





Jumat, 06 Februari 2009

Jual Uang Lama

__________________________________________________________________

BLOG INI SUDAH TIDAK AKTIF LAGI
Blog ini sudah tidak update uang kuno lagi, jadi koleksi uang kunonya tidak akan bertambah. Karena suatu alasan, saya harus memindahkan uang-uang kuno dari alamat blog ini:
http://jualuangkunoapriza.blogspot.com/

Menjadi alamat lain yang lebih mudah diingat :

http://pasar-uangkuno.blogspot.com/

Keduanya sama persis, namun blog yang kedua akan terus saya update isinya. Sedangkan blog ini sudah di aktif dan update lagi.

Alasan saya pindah alamat, hanya satu:
-alamat blog ini terlalu rumit, "jualuangkunoapriza.blogspot".
Sulit dibaca, dieja, dan diingat. Terlebih lagi kata 'apriza', yaitu nama saya tercantum di sana. Padahal tidak banyak kalangan numismatik yang kenal nama saya, bukan?

Jadi, alasan saya itu saja. Selebihnya, koleksi-koleksi uang dan kata-kata di dalamnya, juga kepemilikan, tempat anda untuk hubungi saya, semua sama saja.

Karenanya, bagi semua pengunjung lama atau yang baru lihat blog ini, silahkan beralih ke http://pasar-uangkuno.blogspot.com/ yang telah tercantum diatas, dan abaikan blog yang sudah ditutup ini.

Terima kasih

Apriza Yutama.
____________________________________________________________________





Ini adalah blog pasar uang kuno. Semua orang yang memiliki maupun berminat pada uang kuno dapat berpartisipasi jual-beli dalam blog ini. Di sini saya sediakan uang-uang kuno yang dijual oleh beberapa pedagang uang kuno di Indonesia. Bagi anda yang sedang mencari uang kuno aya harap dapat menemukan koleksi baru anda di sini. Bila uang yang anda inginkan tidak ada di blog ini smaa sekali, dapat memesan langsung kepada saya agar nanti saya dapat carikan, dan bila sudah dapat akan saya hubungi kembali anda. Pemesanan dapat lewat email atau meng-sms ke nomor 081931140737(Priz). Bagi anda yang ingin menjualpun dapat memasangnya pada halaman ini dengan mengirimkan data-data dan foto uang via email. Uang yang anda pasangpun dapat dibeli oleh pembeli lainnya.


Untuk memudahkan anda mencari uang yang anda cari, saya mengurutkan uang kuno menurut tahun dan nominalnya. Untuk melihat uang apa saja yang ada pada halaman ini, silahkan lihat pada kolom dibawah ini:

___________________________________________________________________________

Uang kuno update minggu ini:

-5 gulden seri Coen 1930

-10 gulden seri Coen 1931

-10 gulden seri Wayang 1933

-25 gulden seri Wayang 1939

-Seri Dainippon 100 gulden 1942

-Seri Dainippon 1 gulden, dan 100 gulden 1943

-Seri NICA 1943 pecahan 50 sen, 1, 5, dan 10 gulden

-ORI 1 rupiah 1945

-100 rupiah seri ORI I 1945

-Seri Federasi 5, dan 10 gulden 2 variasi warna 1946

-ORI II 5 rupiah 1947

-10 dan 25 sen Federasi II 1947

-RIS satu set lengkap 1950

-Seri Kebudayaan set lengkap 1952

-100 rupiah seri Hewan 1957

-2500 rupiah seri Hewan 1957

-25 dan 100 rupiah seri Pekerja 1958

-1000 rupiah seri Pekerja 1958, warna ungu dan coklat

-Seri Soekarno 5, 25, dan 50 rupiah 1960

-Seri Soekarno Borneo set lengkap 1964

-10.000 rupiah seri Pekerja 1946 warna hijau dan merah (warna merah, dengan nomor seri pengganti)

-100, 500, dan 1000 rupiah seri Jend. Soedirman 1968

-Seri 1975 pecahan 1000 rupiah (Pangeran Diponogoro)

-Seri 1975 pecahan 10.000 rupiah (Relief Borobudur dan Barong)

-500 rupiah Seri Anggrek 1977

-100 rupiah PL 1992/1999 gepokan

-20.000 rupiah Cendrawasih 1992

-Uang-uang darurat daerah di Indonesia

_________________________________________________________________________________________________




5 Gulden Seri Coen 1930
Dikelurakan oleh De Javasche Bank nominal 5 gulden, beremisi 1930

5 gulden 1930 (VF), Rp340.000,-
10 Gulden Seri Coen 1931
Dikeluarkan oleh De Javasche Bank nominal 10 gulden, beremisi 1931

10 gulden (F), Rp310.000,-

10 Gulden Seri Wayang
1933 .
Seri-seri ini bergambar wayang orang, dikeluarkan pada tahun 1933. Emisi tahun ini lebih langka daripada uang sejenis yang beremisi 1939.

10 gulden seri wayang 1933 (AU), Rp400.000,-

25 Gulden Seri Wayang 1939
Bertanggal 6 Juni 1939 di kota Batavia (sekarang Jakarta). Memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi.

25 gulden 1939 (AU), Rp1.250.000,-

Koin Perak 1 Gulden Seri Wilhelmina 1939

JUang logam perak berukuran besar ini dicetak di negrinya, Belanda. Karenanya, tidak tercantum nama Indische atau Indie yang artinya Indonesia.

Bergambar Ratu Wilhelmina putri Raja Willem.


1 gulden perak 1939, Rp80.000,-



Seri Dainippon 1942 dan 1943

Uang yang dikeluarkan oleh pemerintah Dainippon saat jaman penjajahan Jepang menggantikan uang-uang pemerintah Belanda saat pergantian kekuasaan.


100 rupiah 1942

Berwarna dominan violet, memiliki nomor seri umum SO.


100 rupiah 1942 (VG), Rp135.000,-


1/2 Rupiah 1943

Pecahan terkecil, memiliki nomor seri umu SP.


1/2 rupiah 1943 (UNC), Rp80.000,-


1 rupiah 1943

Bergambar petani dan sawah dengan nomor seri umum SN.


1 rupiah 1943 (AU+), Rp110.000,-

100 rupiah 1943

Bergambar Garuda Wisnu dengan nomor seri umum SK.


100 rupiah (kertas VF dengan bagian salah satu ujung yang tumpul),

Rp125.000,-



Seri NICA 1943

Uang NICA memiliki desain-desain yang sama satu sama lainnya. Bergambar Ratu Belanda Wilhelmina dan lambang NICA. Uang NICA memiki kertas yang berjenis memiliki bulatan-bulatan tipis yang terdapat di permukaan kertasnya. Ada yang berwarna abu-abu, kebiru-biruan, dan kemerah-merahan. Bila uang ini pernah dicuci, maka bulatan-bulatan tersebut akan hilang.Maka, sangat mudah membedakan mana uang yang pernah dicuci untuk uang seri NICA.

Uang Nica memiliki 2 variasi nomor seri :

a. variasi 2 huruf yang diawali huruf tertentu, dan diikuti 6 angka.

b. variasi seperti di atas yaitu 2 huruf yang diawali huruf tertentu dan diikuti 6 angka, lalu diakhiri 1 huruf lagi dibelakang angka.

Yang dimaksud diawali huruf tertentu adalah huruf yang tergantung pecahan uang tersebut. Misalnya, untuk pecahan 1 rupiah/gulden selalu diawali huruf A, sedangkan untuk 5 rupiah/gulden selalu diawali huruf C dan seterusnya.

Pecahan 50 sen,

Nominal terkecil yaitu 50 sen atau setengah rupiah berwarna jingga. Nomor seri pecahan 50 sen selalu diawali huruf F.

Pecahan 1 rupiah/gulden,

Berwana hitam. Karena nilai nominal keduanya tidak jauh, pecahan 1 rupiah memiliki ukuran yang sama dengan pecahan 50 sen. Selalu diawali huruf A.

Pecahan 5 rupiah/gulden,

Berwarna biru, ukuran lebih panjang dari nominal-nominal yang lebih kecil, tapi memiliki lebar yang sama. Nomor seri pecahan ini selalu diawali huruf C.

Pecahan 10 rupiah/gulden.

Sering disebut uang merah karena memiliki warna pink alias merah jambu. Nomor serinya selalu diawali huruf D.


Satu set berisi 50 sen, 1, 5, dan 10 rupiah/gulden (F-VF), Rp460.000,-



Uang ORI (Oeang Republik Indonesia).

Yaitu uang-uang pertama yang dikeluarkan pemerintah Indonesia pada tahun 1945-1948. Uang-uang ORI sangatlah mudah dipalsukan, karena tidak memiliki pengaman yang memadai. Tanpa adanya benang pengaman, tanda air, apalagi detail-detail garis khusus. Makanya, pada uang ini selalu diberi tulisan-tulisan tentang undang-undang bagi barang siapa yang memalsukannya.



1 rupiah
Uang kertas pertama yang dikeluarkan Pemerintah RI pada tanggal 17 Oktober 1945. Bernominal satu rupiah dengan gambar Ir.Soekarno. Walaupun uang ini dokeluarkan 2 bulan setelah hari kemerdekaan, namun dalam peredarannya jauh dari waktu terbitnya.

1 rupiah 1945 (VF),
Rp150.000,-

5 Rupiah
Salah satu dari uang ORI seri kedua.

ORI 5 rupiah 1947 (UNC dengan sedikit flek di atas),
Rp125.000,-

ORI 100 rupiah 1945

Nominal terbesar seri ORI I, sangat mirip dengan pecahan ORI II 100 rupiah. Seperti biasa, gambar Soekarno pada uang seringkali diiringi gambar keris dan tanduk banteng. Uang ini lumayan sulit untuk dicari, apalagi untuk yang berkondisi UNC sudah diatas 1,4 juta. Namun mungkin hanya 100ribu hingga 200ribu untuk kondisi dibawah EF.


100 rupiah 1945 (F), Rp110.000,-



Seri Federal I 1946

Seri uang yang memiliki pengaman yang cukup baik. Uang seri ini memiliki banyak variasi-variasi warna untuk beberapa pecahan.

5 gulden

Ada dua jenis nomor seri untuk uang ini, yaitu variasi 2 huruf dan 3 huruf di depan angka seri. Namun, harga katalog untuk keduanya sama saja yaitu Rp250.000 untuk yang kondisi UNC.


5 gulden 1946 (AU dengan sudut membulat), Rp170.000,-


10 gulden

Pecahan ini memiliki dua jenis warna. Terdapat yang berwarna hijau dan ungu tua. Dan yang berwarna ungu jauh lebih langka ketibang yang hijau, sehingga harga UNC keduanya berbeda. Memiliki 2 variasi nomor seri untuk yang hijau, dan satu jenis nomor seri saja untuk yang ungu. Untuk pecahan ini cukup sulit ditemukan dalam kondisi masih baik.


10 gulden 2 jenis warna hijau (VF dengan lubang vertikal) dan ungu (G),

Rp80.000,- untuk keduanya.


10 Dan 25 Sen 1947 Seri Federal II Tahun 1947.
Kedua pecahan ini berbeda dari seri-seri federal lainnya cetakan De Javasche bank karena tercantum kata INDONESIA untuk pertama kalinya. Uang-uang ini dikeluarkan tanggal 1 Desember 1947.

10 dan 25 sen (F), Rp140.000,-



Seri Rep. Indonesia Serikat 1950

Disebut begitu karena saat Indonesia masa pemerintahan serikat atau RIS, dan pada uang RI yang biasanya tertulis nama Republik Indonesia, maka untuk uang RIS tertulis nama Republik Indonesia Serikat. Karena namanya Indonesia Serikat maka pada desain awal uang inipun menyerupai bentuk uang dolar Amerika Serikat. Yaitu desain yang menempatkan gambar seorang presiden pertama di tengah-tengah uang, dan foto tersebut diberi bingkai oval. Cuma bedanya, kalau dolar Amerika bergambar foto presiden Washington, maka untuk rupiah Indonesia Serikat ini bergambar presiden Soekarno. Namun untuk jenis edarnya, yang keluar adalah desain yang lain namun mirip. Dan foto Soekarno berbingkai oval tidak ditempatkan ditengah lagi, melainkan di samping seperti desain uang Indonesia yang biasanya.

5 rupiah,

Pecahan 5 rupiah bernomor seri D/1 sampai dengan D/10, yang merupakan pecahan yang lebih langka daripada yang pecahan 10 rupiahnya.

10 rupiah.

Sedangkan pecahan 10 rupiah bernomor seri dari E/1 sampai dengan E/19. Yang membuat pecahan ini disimpulkan bahwa jumlah cetaknya lebih banyak ketibang yang 5 rupiah.


Satu set lengkap seri RIS 5 dan 10 rupiah 1950 (AU+), Rp980.000,-



Seri Kebudayaan 1952

Adalah uang pertama yang dicetak oleh Bank Indonesia, sehingga memiliki nilai sejarah tersendiri sebagai “uang pertama Bank Indonesia”. Uang-uang yang memiliki corak yang indah serta berbudaya ini tentunya diminati kolektor manca negara.

Satu set lenkap terdiri dari 5, 10, 25, 100, 500, dan 1000 rupiah

5 rupiah

Bergambar R.A. Kartini memiliki 3 variasi nomor seri. Yaitu variasi 1, 2, dan 3 huruf.

10 dan 25 rupiah

Sedangkan variasi nomor seri untuk pecahan 10 dan 25 memiliki 3 variasi nomor seri :

a.Variasi 2 huruf yang dikeluarkan oleh percetakan Johan Enschede en Zonen

b.Variasi 3 huruf yang dikeluarkan oleh percetakan yang sama.

c.Variasi 3 huruf yang dikeluarkan oleh percetakan Kebayoran.

Untuk pecahan 50 rupiah memiliki 2 variasi nomor seri. Yaitu variasi 2 dan 3 huruf.

50 dan 100 Rupiah

Pecahan 50 memiliki variasi 2 dan 3 huruf. Pernah dilelang dengan harga 2 kali lipat dibanding harga katalog.

Pecahan 100 rupiah banyak versi palsunya, maka dari itu harus berhati-hati. Yang palsu biasanya memiliki tanda air yang telihat walaupun tidak diterawang di cahaya. Pecahan 100 rupiah sama memiliki 2 variasi nomor seri. Yaitu variasi 2 dan 3 huruf.

500 rupiah

Memiliki variasi nomor seri yang sama dengan pecahan 50 dan 100 rupiah. Nomor seri pada uang ini selalu berawalan X, sehingga dikira nomor seri pengganti. Juga banyak dipalsukan, membedakannyapun dengan melihat tanda airnya. Bila jelas walaupun tidak diterawang, kemungkinan palsu. Harga pasar untuk uang ini mencapai 3 kali lipat dari harga katalog yang hanya 500ribu (UNC).

1000 rupiah

Bergambar kepala Budha. Sangat diburu hingga manca negara. Pecahan terbesar seri kebudayaan 1952. Memiliki variasi 2 dan 3 huruf. Biasanya variasi 2 huruf lebih langka ketibang yang 3 huruf. Namun, untuk uang ini justru sebaliknya. Variasi 3 huruf lebih langka daripada yang 2 huruf. Menurut katalog, harga untuk yang UNC adalah 800 ribu. Namun, di pasaran harganya mencapai kurang lebih 2 kali lipat dari harga katalog.


Satu set lengkap seri kebudayaan 1952.

Berisi pecahan 5 (VF), 10(VF), 25(UNC), 50(F), 100(EF), 500(VF), dan 1000 rupiah(VF+).

Rp2.000.000,- untuk semuanya.




100 Rupiah 1957 Seri Hewan.

Bergambar tupai di bagian depan, dan bangunan istana dibagian belakang. Tidak tercantum tahun penerbitan seperti seri hewan nominal lainnya.

10 rupiah 1957 (VF), Rp150.000,-

2500 Rupiah Seri Hewan 1957

Salah satu dari seri hewan yang langka. Uang dengan bentuk yang besar dan bercorak yang sangat indah membuat uang ini sangat diburu. Memiliki beberapa variasi huruf nomor seri, dan yang variasi 1 huruf memiliki nilai jual yang berkali lipat dari variasi nomor seri yang lain.


2500 rupiah 1957 (VF/AU), Rp2.000.000,-



1000 Seri Pekerja 1958

Bergambar pemahat hiasan dinding. Memiliki 2 variasi jenis warna. Yaitu warna ungu dan coklat, dan warna yang lebih sukar ditemukan adalah yang berwrna coklat.


1000 rupiah 1958 jenis warna ungu (UNC), Rp200.000,-


1000 rupiah 1958 jenis warna coklat (UNC), Rp300.000,-


Seri Soekarno Borneo 1964

Bergambar Presiden Soekarno dengan desain yang mungkin lebih sederhana dari pendahulunya. Hanya memiliki 2 pecahan saja yaitu 1 dan 2 ½ rupiah. Ada jenis yang dicantumkan “PERTJETAKAN KEBAJORAN” di bagian bawah gambar uang, dan ada juga yang tidak dicantumkan.


25 Dan 100 Rupiah Tahun 1958 Seri Pekerja.
Semua pecahan mempunyai tanda air bergambar kepala banteng dan hanya mempunyai satu variasi nomor seri.

25 dan 100 rupiah 1958 (UNC/AU),
Rp135.000,- untuk keduanya.


Seri Soekarno 1960

Uang seri Soekarno cukup digemari. Bahkan banyak orang yang menjualnya jutaan yang sering anda jumpai di website jual uang kuno lain maupun di iklan-iklan baris, walaupun terkadang sebenarnya di katalog tidak selalu smahal itu kecuali untuk yang bernominal besar. Sangat banyak yang palsu di luar sana, namun anda dapat dengan membedakannya. Uang yang asli berwarna cerah dan memiliki warna detail yang indah seperti gambar-gambar yang dimuat di bawah ini. Sedangkan yang palsu kebanyakan hanya satu warna dan berkualitas jelek.

5 rupiah

Pecahan ini memiliki 2 variasi tanda air. Jenis pertama bertanda air gambar Soekarno, dan jenis yang kedua bertanda air gambar kepala banteng. Untuk yang bertanda air soekarno, benang pengamannya ada di dekat simbol BI, dan yang bertanda air kepala banteng benag penagmannya ada di dekat gambar Soekarno.


5 rupiah 1960 bertanda air Soekarno (UNC), Rp70.000,-


25 rupiah

Juga memiliki 2 variasi tanda air Soekarno dan kepala banteng. Untuk yang tanda air Soekarno dibuat oleh percetakan Thomas The Larue, sedangkan yang bertanda air banteng di cetak oleh percetakan Kebayoran. Terdapat variasi satu, dua, dan tiga huruf. Untuk variasi tiga huruf bernilai jual 600rb atau lebih. Sedangkan yang variasi 2 dan 3 huruf bernilai jual sepertiganya.


25 rupiah 1960 variasi 3 huruf tanda air Soekarno(AU), Rp160.000,-


50 rupiah

Juga memiliki variasi tanda air yang sama. Memiliki 3 variasi nomor seri, dan yang variasi satu hurur bernilai jual tiga kali lipat dari yang variasi 2 dan 3 huruf. Nilai jual pecahan 50 rupiah lebih tinggi 25% dari yang pecahan 25 rupiah.


50 rupiah 1960 variasi 3 huruf tanda air banteng (EF), Rp200.000,-


Seri Soekarno Borneo 1962 Satu set 1 dan 2 ½ rupiah

Desain keduanya sama saja, hanya beda garis-garis detail pada pinggir. Untuk yang pecahan 1 rupiah berwarna merah, dan untuk 2 ½ berwana biru tua.


1 rupiah tanpa nama pencetak (UNC) dan 2 ½ rupiah 1964 (UNC dengan titik hitam),

Rp70.000,- untuk keduanya.


10.000 rupiah

Memiliki gambar nelayan di bagian depan, dan pelabuhan di bagian belakang. Terdapat 2 jenis warna. Yaitu warna hijau dan merah. Namun, jenis yang merah lebih sulit ditemukan daripada yang hijau. Sehingga harga keduanya sedikit jauh berbeda.


10.000 rupiah 1964 hijau (UNC), Rp160.000,-



10.000 rupiah 1964 merah dengan nomor seri pengganti X.

Sangat langka dari segi kondisi, apalagi yang bernomor seri pengganti (AU+),

Rp550.000,-


Seri Jend.Soedirman 1968

Merupaka seri yang memiliki pecahan terbanyak. Yaitu 11 pecahan terdiri dari 1, 2 ½, 5, 10, 25, 50,100, 500, 1000, 5000, dan 10.000 rupiah.

100, 500, dan 1000 rupiah

Untuk pecahan 100 masih relatif mudah ditemukan, untuk 500pun masih mudah namun lebih sulit. Sedangkan untuk pecahan 1000 rupiah sudah mulai langka dan sukar ditemukan, terutama yang berkondisi baik.


Paket hemat 100, 500, dan 1000 rupiah 1968,

(semuaUNC, atau mungkin ada yang minimal AU++).

Rp270.000,-



1000 Rupiah Seri Pangeran Dipanegara 1975

Pada tahun 1971, pernah ingin dikeluarkannya seri Pangeran Dipanegara. Tetapi, ternyata uang seri tersebut tidak jadi dikeluarkan, sehingga uang 1971 hanya dapat ditemukan dalam bentuk Specimen. Namun, desain-desain uang tersebut tetap dipakai dengan gambar dan bentuk yang sedikit diubah pada uang tahun berikutnya. Seri Dipanegara 1975 juga mengambil desain dari uang 1971 yang tidak jadi dikeluarkan. Tetapi, yang pasti harga keduanya jauh berbeda.


1000 rupiah 1975 (UNC), Rp90.000,-


10.000 Rupiah Relief Candi Borobudur 1975

Uang dengan corak yang sangat indah dan diburu kolektor manca negara. Bergambar salah satu relif candi Borobudur di bagian depan, dan gambar barong di bagian belakang. Memiliki nilai jual yang tinggi, dan cukup sulit mencari yang berkondisi sempurna.


10.000 rupiah 1975 (AU), Rp550.000,-


500 Rupiah Seri Bunga Anggrek 1977

Uang yang juga menggunakan desain uang tidak edar 1971. Namun, gambar desain Pangeran Dipanegara diganti dengan gambar wanita dan bunga anggrek.


500 rupiah 1977 (UNC), Rp80.000,-


100 Rupiah Kapal Layar Pinisi 1992

BBergambar kapal layar pinisi dengan warna merah. Masyarakat sering menyebut uang ini "seratusan merah", sedangkan orang-orang numismatik menyebutnya "seratus PL".


Satu gepok uang 100 rupiah 1992/1999 dengan segel BI, Rp200.000,-


20.000 Rupiah Seri Cendrawasih 1992

Uang bergambar burung Cendrawasih merah ini mulai langka. Dan harga untuknyapun dapat naik dari haraga katalog edisi terakhir. Merupakan nominal terbesar keluaran 1992.


20.000 rupiah 1992/1994 (UNC), Rp150.000,-





Uang RI Khusus Daerah-Daerah

Uang-uang yang tercantum nama suatu daerah, berarti uang tersebut hanya khusu beredar berdomisili di daerah tertentu saja. Uang-uang seperti ini memiliki harga tersendiri, karena jumlahnya tidak sebanyak uang biasa yang peredarannya ke seluruh Indonesia.



Uang Daerah Profinsi Sumatera 1947-1948
Untuk daerah Bukitinggi pada nominal terkecil yaitu 2 1/2 rupiah, dan 5 rupiah dikeluarkan pada tahun 1947. Sedangkan untuk nominal-nominal lain yang lebih besar seperti 10,25, dan 50 rupiah baru dikeluarkan setelah tahun 1948. Adapun di profinsi yang sama dikeluarkan lagi nominal yang lebih besar lagi yaitu 250 rupiah setelah tahun 1949

2 1/2 Rupiah 1947
Nominal uang darurat untuk Bukitinggi yang terkecil.

2 1/2 rupiah Sumatera 1947, Rp140.000,-

2,5 Dan 5 Rupiah 1948

2 1/2 dan 5 rupiah Sumatera 1948, Rp115.000,-

10 Rupiah 1948
Dikeluarkan menyusul pecahan sebelumnya dengan nominal 10 rupiah.

10 rupiah Sumatera 1948, Rp160.000,-

25 Rupiah 1948
Dikeluarkan menyusul pecahan sebelumnya dengan nominal 25 rupiah.

25 rupiah Sumatera 1948, Rp175.000,-

50 Rupiah 1948
Dikeluarkan menyusul pecahan sebelumnya dengan nominal 50 rupiah.


250 rupiah Sumatera Utara 1949, Rp250.000,-



2 1/2 Rupiah Untuk Daerah Keresidenan Jambi 1947
Ini adalah kupon penukaran yang digunakan selayaknya uang kertas. Namun untuk ukuran uang darurat, kualitas cetak uang ini yang seperti ini juga sudah lumayan bagus.

2 setengah rupiah Jambi 1947, Rp100.000,-

50 Rupiah Untuk Daerah Keresidenan Lampung Utara 1949
Tepatnya daerah Kota Bumi. Digunakan sebagai uang darurat dari tanggal 17 April 1949. Pada gambar uang terlihat betul keterbatasan kualitas cetak uang. Kertasnya hanya dibuat dari kertas tulis bergaris yang lalu dicap dengan stempel bergambar uang. Pada sisi belakang uang ini dicap dengan stempel daerah.

50 rupiah Lampung Utara 1949, Rp430.000,-

1 Rupiah Untuk Daerah Cepu 1949
Uang ini adalah bon yang digunakan sebagai uang kertas di Cepu pada tanggal 17 Agustus 1949. Berbahan kertas sama seperti uang Lampung Utara, yaitu terbuat dari kertas tulis bergaris. Desain uang ini bergaya ilustrasi komik zaman dulu dengan gambar wajah seorang raksasa, ular naga, dan senjata arit. Pada salah satu kalimatnya, juga terdapat seruan "Hula!" khas daerah Cepu. Diduga uang ini memang didesain oleh seorang pembuat komik nasional jaman dulu di Cepu.

1 rupiah Cepu 1949, Rp550.000,-

150 Rupiah Untuk Daerah Palembang 1949
Merupakan nominal uang yang besar untuk ukuran masa era '40. Uang inipun hanya dicetak dengan cap stempel berbentuk uang.

150 rupiah Palembang, Rp180.000,-



Anda Memiliki Uang Kuno Untuk Dijual?

Blog saya ini pun dapat memuat koleksi-koleksi uang kuno anda. Bila anda ingin uang kiuno anda disertakan pada blog ini, silahkan kirim email ke Priz_KHFriends@yahoo.co.id . Sertakan data tentang nominal uang, tahun keluarannya, gambar dari uang hasil scan gambar (saya sarankan warna dasar di belakang uang berwarna hitam), dan penting pula tentang keadaan uang. Untuk mengetahui cara menggrading atau menentukan kualitas uang silahkan lihat pada halam entri [Grading, Kualitas Keadaan Uang].

Buat anda yang sebelumnya telah memiliki iklan sendiri juga dapat ditambahkan di sini. Sekedar menambah pemublikasian uang kuno anda agar lebih banyak dan lebih cepat mendapat pembeli. Pendapatan andapun tidak berkurang, sesuai dengan harga anda. (Apriza)

A
priza Yutama : Priz_KHFriends@yahoo.co.id
hp.(sms) :
081931140737(Priz).
__________________________________________________________________

BLOG INI SUDAH TIDAK AKTIF LAGI Blog ini sudah tidak update uang kuno lagi, jadi koleksi uang kunonya tidak akan bertambah lagi. Karena suatu alasan, saya harus memindahkan uang-uang kuno dari alamat blog ini:
http://jualuangkunoapriza.blogspot.com/
Menjadi alamat lain yang lebih mudah diingat :
http://pasar-uangkuno.blogspot.com/
Kedua blog isinya sama persis, namun blog yang kedua akan terus saya update isinya. Sedangkan blog ini sudah di aktif dan update lagi.

Alasan saya pindah alamat, hanya satu:
-alamat blog ini terlalu rumit, "jualuangkunoapriza.blogspot".
Sulit dibaca, dieja, dan diingat. Terlebih lagi kata 'apriza', yaitu nama saya tercantum di sana. Padahal tidak banyak kalangan numismatik yang kenal nama saya, bukan?

Jadi, alasan saya itu saja. Selebihnya, koleksi-koleksi uang dan kata-kata di dalamnya, juga kepemilikan, tempat anda untuk hubungi saya, semua sama saja.
Karenanya, bagi semua pengunjung lama atau yang baru lihat blog ini, silahkan beralih ke http://pasar-uangkuno.blogspot.com/ yang telah tercantum diatas, dan abaikan blog yang sudah ditutup ini.


Terima kasih

Apriza Yutama.
____________________________________________________________________